Monday 27 June 2016

Minuman Keras



Minuman Keras
1.             Pengertian
Yang dimaksud dengan minuman keras ialah segala jenis minuman yang memabukan, sehingga dengan meminumnya menjadi hilang kesadarannya,yang termasuk minuman keras seperti arak (khamar) minuman yang banyak mengandung alkohol, seperti wine, whisky brandy, sampagne, malaga dan lain-lain, selain itu juga ada benda padat yang bias memabukkan seperti ganja, morfin, candu, pil BK, nipan, magadon, dan lain-lain atau biasa yang di sebut dengan narkoba dan lain-lain sama termasuk kategori minman keras (Zulvikar, 2008).
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu (Yusuf, 2007).
Dari pengertian di atas kita dapat melihat bahwa banyak di sekitar kita yaitu jenis minman-minuman keras, bahkan di sekitar kita, tanpa kita sadari sudah banyak orang-orang yang telah mengkonsumsi minuman keras,dan bisa saja orang itu adalah keluarga,saudara atau teman-teman kita yang ada di sekeliling kita.
2.             Pengaturan dan Kandungan Minuman Keras
Pengaturan minuman beralkohol yang pada umunnya disebut sebagai minuman keras, terdapat dalam peraturan mentri kesehatan tentang minuman keras Nomor 86/Men/Kes/Per/IV/77. Di dalam peraturan tersebut, minuman keras digolongkan sebagai berikut:
a.             Golongan A : Kadar Etanol 1-5%
b.             Golongan B : Kadar etanol 5-20%
c.             Golongan C : Kadar etanol 20-55% (Sasangka dalam Ulfah, 2005).
Di bawah ini contoh-contoh minuman keras dengan kadar kandungannya.
a.             Anggur : mengandung 10-15%
b.             Bir : mengandung 2-6%
c.             Brandy (Bredewijn) : mengandung 45%
d.            Rum : mengandung 50-60 %
e.             Likeur : mengandung 35- 40 %
f.              Sherry/Port : mengandung 15-20%
g.             Wine (anggur) : mengandung 10-15%
h.             Wisky (Jenewer) : mengandung 35-40%
(Ulfah, 2005).
Dari prosentase alkohol yang terdapat dalam bermacam-macam minuman tersebut diatas, dapat dikategorikan dari golongan mana minuman tersebut, apakah golongan A, golongan B, golongan C. Pada umumnya seseorang yang minum-minuman keras untuk bersantai dan akan berhenti minum tanpa kesukaran. Namun apabila seseorang mualai tergantung pada minuman keras, maka timbulah apa yang disebut alkoholisme.

Tabel 2.1
Macam-macam Minuman Keras





(Sumber : http://www.variel.multiple.com, diperoleh tanggal 4/4/2011)

3.             Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Minuman Keras Kalangan Remaja
Puspitawati dalam Ulfah (2005) menyebutkan beberapa remaja terjerumus dalam masalah minuman keras karena dipengaruhi lingkungan pergaulan antara lain sebagai berikut :
a.             Remaja yang selalu minum-minuman keras selalu mempunyai “kelompok pemakai”. Awalnya remaja hanya mencoba-coba karena keluarga atau teman-teman yang yang menggunakannya, namun ada yang kemudian menjadi kebiasaan.
b.             Pada remaja yang “kecewa” dengan kondisi diri dan keluarganya,
Sering menjadi lebih suka untuk mengorbankan apa saja demi hubungan baik dengan teman-teman sebanyanya.
c.             Adanya “ajakan” atau “tawaran” dari teman serta banyaknya film dan sarana hiburan yang memberikan contoh “model pergaulan moderen” biasanya mendorong remaja minum-minuman keras secara berkelompok.
d.            Apabila remaja telah menjadi terbiasa minum minuman keras dan karena mudah mendapatkannya, maka remaja akan memakainya sendiri sehingga tanpa disadari lama-kelamaan akan ketagihan. Penggunaan minuman keras di kalangan remaja umumnya karena minuman keras tersebut menjanjikan sesuatu yang menjadi rasa kenikmatan, kenyamanan dan kesenangan dan ketenangan. walaupun hal itu dirasakan secara semu, sedangkan menurut Noegroho Djajoesman di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain :
1)      Lingkungan sosial
Motif ingin tahu, bahwa remaja selalu mempunya sifat selalu ingi tahu segala sesuatu yang belum atau kurang diketahui dampak negatifnya. Misalnya saja ingin tahu bagaimanakah rasanya minuman keras. Kesempatan, karena kesibukan orang tua maupun keluarga dengan kegiatannya masing-masing atau akibat broken home, kurang kasing sayang dan sebagai maka dalam kesempatan terebut kalangan remaja berupanya mencari pelarian dengan cara minum-minuman keras.
Sarana dan prasarana, sebagai ungkapan rasa kasih sayang terhadap putra-putrinya terkadang orang tua memberikan fasilitas dan uang yang berlebihan. Namun hal tersebut disalahgunakan untuk memuaskan segala keinginan dirinya antara lain berawal dari minum minuman keras.

2)      Keperibadian
Rendah diri, rendah diri dalam pergaulan masyarakat, karena tidak dapat mengatasi perasaan tersebut maka untuk menutupi kekurangan dan agar dapat menunjukan eksistensi dirinya. Maka menyalah gunakan minuman keras sehingga dapat merasa mendapatkan apa yang diangan-angankan antara lain lebih aktif, lebih berani dan sebagainya. Emosional, emosi remaja pada umunnya masih labil apabila pada masa puberitas, pada masa tersebut biasanya ingin lepas dari ikatan aturan-aturan yang diberlakukan oleh orang tua untuk memenuhi kehidupan peribadinya, sehingga hal tersebut menimbulakn konflik pribadi. Dalam upaya untuk melaksanakan konflik pribadi tersebut ia mencari pelarian dengan minum-minuman keras dengan tujuan untuk mengurangi ketagihan dan aturan yang diberikan oleh orang tua (Ulfah, 2005).
4.             Efek Minuman Beralkohol
Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan ganggguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk (Ulfah, 2005).
Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan perilaku, seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya. Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap, muka merah, atau mata juling. Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen misalnya mudah tersinggung, bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi
Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol. Mereka akan sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak berhalusinasi
5.             Ciri-Ciri Perilaku Remaja Yang Meminum Minuman Keras
Puspitawati dalam Ulfah (2005).menyebutkan ciri-ciri perilaku remaja yang minum minuman keras antara lain sebagai berikut :
a.             Perubahan perangai atau perilaku seperti : yang biasanya periang tiba-tiba menjadi pemurung, mudah tersinggung dan cepat marah tanpa alasan yang jelas.
b.             Sering menguap dan menhantuk, malas, melamun dan tidak memperdulikan kebersihan dan penampilan diri.
c.             Menjadi tidak disiplin, atau sering kabur, baik di rumah maupun di sekolah.
d.            Nilai rapor atau prestasinya menurun.
e.             Bersembunyi di tempat gelap atau sepi agar tidak terlihat orang.
f.              Lebih banyak bergaul dengan orang-orang tertentu saja yang mempunyai ciri-ciri dan tanda-tanda diatas.
g.             Mencuri apa saja milik orang tua atau saudara untuk membeli minuman keras.
h.             Sering cemas, mudah stress atau gelisah, sukar tidur.
i.               Pelupa, seperti orang bego atau pikun.
j.               Mata merah seperti mengantuk terus atau memakai kacamata hitam.

B.            Dampak Minuman Keras Bagi Remaja
1.             Ganguan Kesehatan Fisik
Meminum minuman keras dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang lama menimbulkan kerusakan dalam hati, jantung pankreas, lambung dan otot. Pada pemakaian kronis minuman keras dapat terjadi pergeseran hati, peradangan pangkreas dan peradangan lambung.
Meminum minuman beralkohol banyak, akan menimbulkan kerusakan hati, jantung, pangkreas dan peradangan lambung, otot syaraf, mengganggu metabolisme tubuh, membuat penis menjadi cacat, impoten serta gangguan seks lainnya.
2.             Gangguan Kesehatan Jiwa
Meminum minuman keras secara kronis dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan kerusakan jaringan otak sehingga menimbulkan gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian, kemapuan belajar, dan gangguan jiwa tertentu.
Akibat minuman keras, alam perasan seseorang menjadi berubah, orang menjadi mudah tersinggung dan perhatian terhadap lingkungan terganggu yang pada giliranya tersingkirkan dari lingkungan sosialnya dan atau dikeluarkan dari pekerjaannya.
Dapat merusak secara permanen jaringan otak sehingga menimbulkan gangguan daya ingatan, kemampuan penilaian, kemampuan belajar dan gangguan jiwa tertentu.
3.             Gangguan terhadap Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (KAMTIMBAS)
Akibat dari minum-minuman keras akan menekan pusat pengendalian seseorang, sehingga yang bersangkutan menjadi berani dan agresif. Karena keberaniannya dan keagresipan serta tertekannya pengendalian diri tersebut seseorang melakukan gangguan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (KAMTIMBAS) baik dalam bentuk pelanggaran normanorma dan sikap moral bahkan tidak sedikit melakukan tindakan pidana dan kriminal (Ulfah, 2005).
Perasaan seorang tersebut mudah tersinggung dan perhatian terhadap lingkungan juga terganggu, menekan pusat pengendalian diri sehingga yang bersangkutan menjadi berani dan agresif dan bila tidak terkontrol akan menimbulkan tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma dan sikap moral yang lebih parah lagi dapat menimbulkan tindakan kriminal.

Pertumbuhan dan Perkembangan Balita Sesuai Umur



Pertumbuhan dan Perkembangan Balita Sesuai Umur
Umur Balita
Perkembangan
1 bulan
Tangan dan kaki bergerak aktif, kepala menoleh ke samping kanan dan kiri, bereaksi terhadap bunyi lonceng dan menatap wajah ibu/pengasuh
2 bulan
Mengangkat kepala ketika tengkurap, bersuara dan tersenyum spontan
3 bulan
Kepala tegak ketika didudukan, memegang mainan, tertawa/berteriak dan memandang tangannya
4 bulan
Tengkurap-terlentang sendiri
5 bulan
Meraih, menggapai, menoleh ke suara dan meraih mainan
6 bulan
Duduk tanpa berpegangan dan memasukkan biskuit ke mulut
7 bulan
Mengambil mainan dengan tangan kanan dan kiri dan bersuara ma, ma…
8 bulan
Berdiri berpegangan
9 bulan
Menjimpit dan melambaikan tangan
10 bulan
Memukul mainan di kedua tangan dan bertepuk tangan
11 bulan
Memanggil mama, papa, menunjuk dan meminta
12 bulan
Berdiri tanpa berpegangan, memasukkan mainan ke cangkir, bermain dengan orang lain
15 bulan
Berjalan, mencoret-coret, berbicara 2 kata, minum dari gelas
1,5 tahun
Lari, naik tangga, menendang bola, menumpuk 2 mainan, berbicara beberapa kata (mimik, pipis) memakai sendok, menyuapi boneka
2 tahun
Menumpuk 4 mainan, menunjuk gambar (bola, kucing) menggabungkan beberapa kata (mama pipis), menunjuk bagian tubuh (mata, mulut), melepas pakaian, memakai pakaian dan menyikat gigi
2,5 tahun
Melompat, mencuci tangan dan mengeringkan tangan
3 tahun
Menggambar garis tegak, menyebutkan warna benda, menyebutkan penggunaan benda (gelas untuk minum), menyebutkan nama teman dan memakai baju kaos
3,5 tahun
Berdiri 1 kaki, menggambar lingkaran, menggambar tanda tambah dan menggambar manusia (kepala,badan, kaki)
4 tahun
Memakai baju tanpa dibantu
4,5 tahun
Bermain kartu, menyikat gigi tanpa dibantu
5 tahun
Menghitung mainan
(Sumber : Soetjiningsih, 2005)