Sunday 26 June 2016

Paritas

Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang telah dilahirkan oleh seorang ibu baik lahir hidup maupun lahir mati. Paritas adalah jumlah kehamilan yang dilahirkan atau jumlah anak yang dimiliki baik dari hasil perkawinan sekarang atau sebelumnya. Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang mampu hidup diluar rahim dengan usia kehamilan 28 minggu(25).
Paritas secara luas mencakup gravida / jumlah kehamilan,prematur /jumlah kelahiran, dan abortus / jumlah keguguran. Sedang dalam arti khusus yaitu jumlah atau banyaknya anak yang dilahirkan. Paritas dikatakan tinggi bila seorang ibu/wanita melahirkan anak ke empat atau lebih. Seorang wanita yang sudah mempunyai tiga anak dan terjadi kehamilan lagi keadaan kesehatannya akan mulai menurun, sering mengalami kurang darah (anemia), terjadi perdarahan lewat jalan lahir dan letak bayi sungsang ataupun melintang. Menurut Depkes RI jumlah anak >4 orang perlu diwaspadai kemungkinan persalinan lama, karena makin banyak anak, rahim ibu makin lemah (25).
Paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang ibu baik yang hidup maupun mati. Paritas digolongkan menjadi 3 bagian yaitu ;
1)                 golongan primipara  adalah ibu dengan paritas 1.
2)                 golongan multipara adalah ibu dengan paritas 2 – 4.
3)                 golongan grande multipara yaitu paritas lebih dari 4(10).
Paritas berpengaruh pada ketahanan uterus. Pada Grande Multipara yaitu ibu dengan kehamilan /melahirkan 4 kali atau lebih merupakan risiko persalinan patologis. Keadaan kesehatan yang sering ditemukan pada ibu grande multipara  adalah ;1) Kesehatan terganggu karena anemia dan kurang gizi. 2) Kekendoran pada dinding perut. 3) tampak ibu dengan perut menggantung.  4) Kekendoran dinding rahim(31).
Menurut Wiknjosastro 2005, paritas yang paling aman adalah paritas 2 – 3. Paritas 1 dan paritas lebih dari 3 mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh kematangan dan penurunan fungsi organ – organ persalinan.
Operasi sectio cesarean menurut Irmayanti di RSUD Dr. Pirngadi Medan periode Januari - Mei tahun 2010  mayoritas ibu bersalin dengan tindakan operasi sectio caesarea sebanyak 19 kasus(63,3%), berdasarkan paritas terbanyak dilakukan ibu dengan paritas primipara sebanyak 9 kasus (30%)(15).
Sectio caesarea di RSUD Kelas B Subang sebagian besar adalah riwayat kehamilan 2 – 5 kali (66,9%) dan tanpa pernah partus sebelumnya (54,6%)(6).
Sectio caesarea di RS PTPN VIII sebanyak 408 (56,6%) dari 721 persalinan. Sebagian besar pada paritas 2 – 5 kali (56,8%)(6).

   Usia Kehamilan
Usia kehamilan atau usia gestasi (gestational age) adalah ukuran lama waktu seorang janin berada dalam rahim. Usia janin dihitung dalam minggu dari hari pertama menstruasi terakhir (HPMT) ibu sampai hari kelahiran. Periode ini 2 minggu lebih lama dari usia pembuahan(26).
Persalinan preterm adalah persalinan yang berlangsung pada umur kehamilan 20-37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir, sedangkan Himpunan Fetomaternal POGI di  Semarang tahun 2005 menetapkan bahwa persalinan preterm adalah persalinan yang terjadipada usia kehamilan 22-37 minggu (32).
Kesulitan utama dalam persalinan preterm adalah perawatan bayi preterm, yang semakin muda usia kehamilannya semakin besar morbiditas dan mortalitas (32).Selain itu, melahirkan bayi prematur sering disertai dengan kelainan, baik kelainan jangka pendek maupun panjang.
Kehamilan posterm adalah kehamilan lewat bulan, yang berlangsung sampai 42 minggu atau lebih, dihitung dari hari pertama haid terakhir (32).
Kehamilan postterm emmiliki resiko lebih tinggi, terutama kematian perinatal berkaitandengan aspirasi mekonium dan asfiksia(32)Pengaruh kehamilan postterm antara lain:
1.             Perubahan pada plasenta.
a.              Penimbunan kalsium yang akan menyebabkan gawat janin dan kematian janin intrauterin yang meningkat 2-4x lipat. 
b.             Selaput vaskulosinsisial menjadi tambah tebal dan jumlahnya berkurangmenyebabkan penurunan mekanisme transpor plasenta
c.              Terjadi proses degenerasi jaringan plasenta
d.             Perubahan  biokimia yang akan mengakibatkan hangguan pertumbuhan janin intrauterin(32).
2.             Perubahan pada janin
a.              Berat Janin. Bila terjadi perubahan anatomik yang besar pada plasenta, maka terjadipenurunan berat janin
b.             Sindroma postmaturitas dengan tanda seperti gangguan pertumbuhan, dehidrasi, kulitkeringm keriput seperti kertas, kuku tangan dan kaki panjang, tulang tengkorak lebikeras, hilangnya lanugo dan verniks kaseosa, maserasi kulit di lipat paha dan genitalluar, warna coklat kehijauan pada kulit dan tali pusat, muka tampak menderita,rambut kepala banyak atau tebal.
c.              Gawat janin atau kematian perinatal(32).
Di Indonesia angka sectio ceasaria untuk rumah sakit pendidikan atau rujukan sebesar 20% dan rumah sakit swasta 15%. Hal ini tentu disebabkan oleh berbagai hal, baik itu section caesaria atas indikasi medis maupun  indikasi non medis.

No comments:

Post a Comment