Sunday 26 June 2016

Puberitas

Masa Remaja

Masa Remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu usia 10-19 tahun, merupakan masa yang khusus dan penting karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas, pada wanita ditandai dengan menarche. Sehingga mereka mempunyai tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan agamanya (Depkes RI, 2001). Tumbuh kembang remaja adalah suatu proses yang berbeda dengan masa anak pada masa ini terjadi perubahan psikobiologikal yang begitu pesat, oleh karena itu pada masa transisi ini harus mendapat perhatian dari semua ahli terkait, selain itu pada masa remaja ini banyak permasalahan yng timbul, sehingga diperlukan pengetahuan yang memadai dalam menanggulangi masalah ini termasuk upaya pencegahannya (Soetjiningsih, 2004 : 1). Menjadi remaja berarti mengalami proses berat yang membutuhkan banyak penyesuaian dan menimbulkan kecemasan, lonjakan pertumbuhan badani dan organ reproduksi adalah masalah besar yang mereka hadapi terutama wanita, menarchee adalah peristiwa paling penting pada remaja putri sebagai pertanda siklus masa subur sudah dimulai. Datangnya menarche justru membuat sebagian remaja takut dan gelisah serta menganggap bahwa darah haid adalah suatu penyakit (http://library.helvetia.ac.id. diakses tanggal 3/12/2009 jam 13.00 WIB). Masalah yang terkait dengan tumbuh kembang biologis sering menjadi beban bagi remaja seperti pubertas prekok, pubertas lambat, perawakan pendek, perawakan tinggi, masalah yang terkait dengan ortopedi, obesitas, akne, kondisi kesehatan kronik dan sebagainya. Sedangkan yang terkait dengan masalah prilaku seperti merokok, prilaku seksual yang menyimpang, infeksi menular seksual penyalahgunaan obat, depresi, bunuh diri, dan sebagainya juga sering terjadi pada remaja (Soetjiningsih, 2004 : 2). Menjadi remaja berarti menjalani proses berat yang membutuhkan banyak penyesuaian dan menimbulkan kecemasan lonjakan pertumbuhan badan dan pematangan organ-organ reproduksi adalah salah satu masalah besar yang mereka hadapi, perasaan seksual yang menguat tak bisa tidak dialami oleh setiap remaja meskipun kadarnya berbeda satu dengan yang lain, begitu juga kemampuan untuk mengendaliknnya. Ketika mereka harus berjuang mengenali sisi-sisi diri yang mengalami perubahan fisik, psikis, sosial akibat pubertas, masyarakat justru berupaya keras menyembunyikan segala hal tentang seks, meninggalkan remaja dengan berjuta tanda tanya. Remajapun mempunyai kedudukan yang unik karena dalam ilmu kedokteran digolongkan dalam usia peralihan (pubertas) dari masa anak ke masa dewasa, peralihan yang terjadi bukan saja fisik dan mental, tetapi juga terjadi perubahan secara berangsur-angsur pada sistem reproduksinya menjadi matang dan berfungsi seperti orang dewasa, setiap perubahan bagaimanapun juga akan menyebabkan timbulnya goncangan bagi yang mengalaminya (http://www.suarakarya.online.com, diakses tanggal 2/12/2009 jam 14.30 WIB). Remaja merupakan populasi yang besar, sekitar seperlima penduduk dunia adalah remaja yang berumur 10-19 tahun, kualitas generasi penerus ditentukan oleh berbagai upaya yang dilakukan agar masa remaja yang masih gejolak ini dapat dilewati dengan mulus, banyak remaja yang gagal menjadi dewasa yang sukses yang disebabkan oleh masalah sosial ekonomi, gangguan tumbuh kembang psikobiologikal, juga tersangkut masalah-masalah kenakalan yang menjurus ke kriminalitas seperti mencuri, merampok, membunuh, memperkosa, pengguna dan pengedar obat terlarang (Soetjiningsih, 2004 : 3). Jumlah penduduk Indonesia menurut data Badan Pusat Statistik bidang Kependudukan berdasarkan Sensus Penduduk tahun 2000 adalah sebanyak 206.264.595 jiwa, dan sedangkan penduduk Jawa Barat berjumlah berdasarkan hasil Suseda tahun 2007 berjumlah 39.960.869 jiwa (http://www.bps.go.id/ kependudukan, diakses tanggal 4/12/2009 jam 14.00 WIB). Disamping itu jumlah penduduk yang berusia 10-24 tahun mencapai sekitar 47% dari jumlah penduduk Indonesia yang berjumlah 206.264.595 jiwa atau sekitar + 96.944.080 jiwa (BPS, 2005). Jumlah penduduk Kabupaten Subang pada tahun 2007 sebanyak 1.459.077 jiwa yang terbagi ke dalam 30 wilayah Kecamatan (Suseda BPS Jawa Barat, 2007). Dari jumlah penduduk tersebut jumlah usia remaja (usia 13-21 tahun) adalah 24,7% atau kurang lebih 250.897 jiwa

No comments:

Post a Comment