ASI eksklusif atau lebih tepatnya pemberian ASI secara
eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti
susu formula, jeruk, madu, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti
pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim. Bayi sehat umumnya
tidak memerlukan tambahan makanan sampai usia 6 bulan. Pada keadaan – keadaan
khusus dibenarkan untuk mulai memberi makanan padat setelah bayi berumur 4
bulan tetapi belum mencapai 6 bulan. Misalnya karena terjadi peningkatan berat
badan kurang atau didapatkan tanda – tanda lain yang menunjukkan bahwa
pemberian ASI eksklusif tidak berjalan dengan baik (Roesli, 2005:28).
ASI adalah satu – satunya makanan bayi yang paling baik,
karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan bayi yang sedang
dalam tahap percepatan tumbuh kembang.
1.
Manfaat Pemberian Asi Eksklusif
Menyusui bayi dapat mendatangkan keuntungan bagi bayi,
ibu, keluarga, masyarakat, dan negara. Sebagai makanan bayi yang paling
sempurna, ASI mudah dicerna dan diserap karena mengandung enzim penernaan.
Beberapa manfaat ASI sebagai berikut :
a.
Untuk Bayi
Ketika bayi berusia 0-6 bulan, ASI bertindak sebagai
makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan bayi, ASI memang
terbaik untuk bayi manusia sebagaimana susu sapi yang terbaik untuk bayi sapi,
ASI merupakan komposisi makanan ideal untuk bayi, pemberian ASI dapat
mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembelit serta alergi, bayi yang
diberi ASI lebih kebal terhadap penyakit dari pada bayi yang tidak mendapatkan
ASI, bayi yang diberi ASI lebih mampu menghadapi efek penyakit kuning, pemberian
ASI dapat semakin mendekatkan hubungan ibu dengan bayinya. Hal ini akan
berpengaruh terhadap kemapanan emosinya di masa depan, apabila bayi sakit, ASI
merupakan makanan yang tepat bagi bayi karena mudah dicerna dan dapat
mempercepat penyembuhan, pada bayi prematur, ASI dapat menaikkan berat badan
secara cepat dan mempercepat pertumbuhan sel otak, tingkat kecerdasan bayi yang
diberi ASI lebih tinggi 7-9 poin dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI
(Roesli, 2005:38).
b.
Untuk Ibu
Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat
kondisi ibu untuk kembali ke masa prakehamilan, serta mengurangi resiko
perdarahan, lemak yang ditimbun di sekitar panggul dan paha pada masa kehamilan
akan berpindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing kembali, resiko
terkena kanker rahim dan kanker payudara pada ibu yang menyusui bayi lebih
rendah dari pada ibu yang tidak menyusui, menyusui bayi lebih menghemat waktu,
karena ibu tidak perlu menyiapkan botol dan mensterilkannya, ASI lebih praktis
lantaran ibu bisa berjalan-jalan tanpa membawa perlengkapan lain, ASI lebih
murah dari pada susu formula, ASI selalu steril dan bebas kuman sehingga aman
untuk ibu dan bayinya ibu dapat memperoleh manfaat fisik dan emotional.
c.
Untuk Keluarga
Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu
formula, botol susu, serta peralatan lainnya, jika bayi sehat, berarti keluarga
mengeluarkan lebih sedikit biaya guna perawatan kesehatan, penjarangan
kelahiran lantaran efek kontrasepsi dari ASI eksklusif, jika bayi sehat berarti
menghemat waktu keluarga, menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu tersedia
setiap saat, keluarga tidak perlu repot membawa berbagai peralatan susu ketika
bepergian
d.
Untuk Masyarakat dan Negara
Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor
susu formula dan peralatan lainnya, bayi sehat membuat negara lebih sehat,
penghematan pada sektor kesehatan, karena jumlah bayi yang sakit hanya
sedikit,memperbaiki kelangsungan hidup anak karena dapat menurunkan angka
kematian, ASI merupakan sumber daya yang terus-menerus di produksi (Roesli,
2005:42).
No comments:
Post a Comment