Balita
adalah anak usia kurang dari lima tahun sehingga bagi usia di bawah satu tahun
juga termasuk dalam golongan ini. Namun faal (kerja alat tubuh
semestinya) bagi usia di bawah satu tahun berbeda dengan anak usia di atas satu
tahun, maka anak di bawah satu tahun tidak termasuk ke dalam golongan yang
dikatakan balita. Anak usia 1-5 tahun dapat pula dikatakan mulai disapih atau
selepas menyusu sampai dengan pra-sekolah. Sesuai dengan pertumbuhan badan dan
perkembangan kecerdasannya, faal tubuhnya juga mengalami perkembangan
sehingga jenis makanan dan cara pemberiannya pun harus disesuaikan dengan
keadaannya. Berdasarkan karakteristiknya balita usia 1-5 tahun dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu anak yang berumur 1-3 tahun yang dikenal dengan Batita
merupakan konsumen pasif. Sedangkan usia prasekolah lebih dikenal sebagai
konsumen aktif (Uripi, 2004).
1.
Karakteristik Batita
Anak
usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa
yang disediakan ibunya. Laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia
pra-sekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif besar. Namun perut
yang masih lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam
sekali makan lebih kecil dari anak yang usianya lebih besar. Oleh karena itu,
pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.
2.
Karakteristik Usia
Pra-sekolah
Pada
usia pra-sekolah anak menjadi konsumen aktif. Mereka sudah dapat memilih
makanan yang disukainya. Pada usia ini anak mulai bergaul dengan lingkungannya
atau bersekolah playgroup sehingga anak mengalami beberapa perubahan
dalam perilaku. Pada masa ini anak akan mencapai fase gemar memprotes sehingga
mereka akan mengatakan “tidak” terhadap setiap ajakan. Karakteristik anak
pra-sekolah ini mencakup perkembangan fisik dan kemampuan motorik serta
emosional anak. Perkembangan fisik yaitu hasil tumbuh kembang fisik adalah
bertumbuh besarnya ukuran-ukuran antropometrik dan gejala/tanda lain pada
rambut, gigi-geligi, otot, serta jaringan lemak, darah, dan lainnya. Sedangkan
kemampuan motorik dan emosional anak mencakup sikap anak dalam lingkungan,
gerakan anggota badan, serta kemampuan intelektual anak seperti menyebutkan
nama atau bercerita lainnya.
Konsep Tumbuh Kembang
Pada Balita
1.
Definisi Tumbuh Kembang
Istilah
tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi
saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan
(growth) berkaitan dengan masalah perubahan
dalam besar jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu,
yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang
(cm,meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh); sedangkan perkembangan (development)
adalah bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan (Soetjiningsih, 2005)
Pertumbuhan
adalah bertambah banyak dan besarnya sel seluruh bagian tubuh yang bersifat
kuantitatif dan dapat diukur; sedangkan perkembangan adalah bertambah
sempurnanya fungsi dari alat tubuh. (Depkes RI, 2002)
Pertumbuhan
berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi
tingkat sel, organ maupun individu; perkembangan lebih menitikberatkan aspek
perubahan bentuk atau fungsi pematangan organ atau individu, termasuk perubahan
aspek sosial atau emosional akibat pengaruh lingkungan (Markum, 2002)
2.
Prinsip-Prinsip Tumbuh
Kembang
Tumbuh kembang merupakan proses
yang dinamis dan terus menerus. Prinsip tumbuh kembang
a.
Tumbuh kembang terus
menerus dan komplek
b.
Tumbuh kembang
merupakan proses yang teratur dan dapat diprediksi
c.
Tumbuh kembang berbeda
dan terintegrasi
d.
Setiap aspek tumbuh
kembang berbeda dalah setiap tahapnya dan dapat dimodifikasi
e.
Tahapan tumbang
spesifik untuk setiap orang
Prinsip
tumbuh kembang menurut Potter & Perry ( 2005 )
a.
Perkembangan merupakan
hal yang terartur dan mengikuti rangkaian tertentu
b.
Perkembangan adalah
sesuatu yang terarah dan berlangsung terus menerus, dalam pola sebagai berikut
:
1)
Cephalocaudal :
pertumbuhan berlangsung terus dari kepala ke arah bawah bagian tubuh
2)
Proximodistal :
perkembangan berlangsung terus dari daerah pusat ( proksimal ) tubuh kea rah
luar tubuh ( distal )
3)
Differentiation :
ketika perkembangan berlangsung terus dari yang mudah kearah yang lebih
kompleks.
4)
Perkembangan merupakan
hal yang kompleks, dapat diprediksi, terjadi dengan pola yang konsisten dan
kronologis
Prinsip
Perkembangan dari Kozier dan Erb (2002)
a.
Manusia tumbuh secara
terus menerus
b.
Manusia mengikuti
bentuk yang sama dalam pertumbuhan dan perkembangan
c.
Manusia berkembang
menyebabkan dia mendapatkan proses pembelajaran dan kematangan
d.
Masing-masing tahapan
perkembangan memiki karakteristik tertentu
selama bayi (infancy) dan balita merupakan saat pembentukan perilaku, gaya hidup, dan bentuk pertumbuhan.
selama bayi (infancy) dan balita merupakan saat pembentukan perilaku, gaya hidup, dan bentuk pertumbuhan.
3.
Ciri –Ciri Tumbuh
Kembang
Tumbuh kembang yang dimulai sejak
konsepsi sampai dewasa mempunyai cirri-ciri tersendiri (Soetjiningsih, 2005),
yaitu:
a.
Tumbuh kembang adalah
proses yang kontinyu sejak konsepsi sampai maturitas atau dewasa, dipengaruhi
oleh faktor bawaan dan lingkungan.
b.
Dalam periode tertentu
terdapat adanya masa percepatan atau masa perlambatan, serta laju tumbuh
kembang yang berlainan diantara organ-organ.
c.
Pola perkembangan anak
adalah sama, tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu dengan lainnya.
d.
Perkembangan erat
hubungannya dengan maturasi system susunan saraf.
e.
Aktivitas seluruh tubuh
diganti respon individu yang khas.
f.
Arah perkembangan anak
adalah cephalocaudal.
g.
Refleks primitive
seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan volunter
tercapai.
4.
Tahap –Tahap Tumbuh
Kembang Bayi dan Balita
a.
1 bulan tangan dan kaki
bergerak aktif, kepala menoleh ke samping kanan dan kiri, bereaksi terhadap
bunyi lonceng dan menatap wajah ibu/pengasuh.
b.
2 bulan mengangkat
kepala ketika tengkurap, bersuara dan tersenyum spontan
c.
3 bulan kepala tegak
ketika didudukan, memegang mainan, tertawa/berteriak dan memandang tangannya
d.
4 bulan tengkurap-terlentang
sendiri
e.
5 bulan meraih,
menggapai, menoleh ke suara dan meraih mainan
f.
6 bulan duduk tanpa
berpegangan dan memasukkan biskuit ke mulut
g.
7 bulan mengambil
mainan dengan tangan kanan dan kiri dan bersuara ma, ma…
h.
8 bulan berdiri
berpegangan
i.
9 bulan menjimpit dan melambaikan
tangan
j.
10 bulan memukul mainan
di kedua tangan dan bertepuk tangan
k.
11 bulan memanggil mama,
papa, menunjuk dan meminta
l.
12 bulan berdiri tanpa
berpegangan, memasukkan mainan ke cangkir, bermain dengan orang lain
m.
15 bulan berjalan, mencoret-coret,
berbicara 2 kata, minum dari gelas
n.
1,5 tahun lari, naik
tangga, menendang bola, menumpuk 2 mainan, berbicara beberapa kata (mimik,
pipis) memakai sendok, menyuapi boneka
o.
2 tahun menumpuk 4
mainan, menunjuk gambar (bola, kucing) menggabungkan beberapa kata (mama pipis),
menunjuk bagian tubuh (mata, mulut), melepas pakaian, memakai pakaian dan menyikat
gigi
p.
2,5 tahun melompat, mencuci
tangan dan mengeringkan tangan
q.
3 tahun menggambar
garis tegak, menyebutkan warna benda, menyebutkan penggunaan benda (gelas untuk
minum), menyebutkan nama teman dan memakai baju kaos
r.
3,5 tahun berdiri 1
kaki, menggambar lingkaran, menggambar tanda tambah dan menggambar manusia
(kepala,badan, kaki)
s.
4 tahun memakai baju
tanpa dibantu
t.
4,5 tahun bermain
kartu, menyikat gigi tanpa dibantu
u.
5 tahun menghitung
mainan (Soetjiningsih, 2005)
No comments:
Post a Comment